http://am-maulidina.blogspot.com/
http://am-maulidina.blogspot.com/2012/07/httpam-maulidinablogspotcom.html

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK ANALISIS DAN ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk.

Share on :
PEDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Kerja Praktek

Di Indonesia banyak terdapat perusahaan yang bergerak dibidang jasa atau pelayanan baik milik swasta maupun milik pemeritah (BUMN). Salah satu contoh perusahaan milik pemeritah (BUMN) yang bergerak dibidang jasa perbankan adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. atau yang biasa kita kenal dengan nama BRI.

Industri perbankan adalah salah satu industri dimana teknologi informasi memegang peranan yang sangat penting. Dibutuhkan sistem informasi yang aman, cepat, kuat dalam pemrosesan data ukuran besar dan stabil dalam pengoperasiannya. Disamping harus mengikuti perkembangan teknologi, perbankan harus mampu mensinergikannya dengan kebutuhan dan permintaan dari pelanggan jasa perbankan sebagai bagian strategi bisnis dalam skala luas. Hal inilah yang memberikan nilai lebih peran teknologi informasi bagi industri perbankan.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank tertua yang memiliki unit kerja, jumlah nasabah dan penggunaan komputer terbesar di Indonesia. BRI juga memperoleh berbagai  penghargaan sebagai bank terbaik, BUMN, merk terbaik dan berbagai penghargaan lain baik dari tingkat nasional maupun internasional. Penghargaan e-company award menunjukkan bukti bahwa BRI telah berhasil menerapkan teknologi informasi dengan baik.

Di BRI ini terdapat banyak bagian-bagian disetiap bidang kerjanya, salah satu diantaranya yaitu bagian Layanan Pelanggan/Nasabah atau Costumer Service yang bertugas untuk membantu nasabah yang ingin menggunakan jasa perbankan seperti membuat nomor rekening baru, membuat atau mengganti ATM, membuat dan mengesahkan kwitansi atau cek, dan lain-lain. Bagian Costumer Service ini berperan penting dalam pengelolaan dan pengembangan BRI karena sangat mendukung proses bisnis yang terintegrasi dari beberapa aplikasi yang ada di BRI Cabang Raha.

1.2  Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :

1.    Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktek Program Strata I Jurusan Teknik Informatika pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

2.    Untuk mengetahui peranan teknologi informasi sebagai fungsi strategis dalam mendukung strategi bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. dalam kerangka desain dan konseptual.


3.    Untuk mengetahui arsitektur dan implementasi teknologi informasi secara praktis pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

4.    Mendapat pengalaman kerja praktek pada salah satu bank terbesar dan terbaik di Indonesia dalam rangka transfer budaya dan pengetahuan dunia kerja.

1.3 Sistem Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja Praktek dilaksanakan di PT. BankRakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Raha yang beralamat di Jalan Letnan Jenderal S. Sukowati No. 33 Raha. Kerja praktek dilaksanakan mulai pukul 07:30 wita – 16:30 wita selama 1 bulan yaitu mulai tangggal 14 Juli 2008 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2008.

Beberapa hari diminggu pertama penulis hanya mengamati kerja para pegawai yang bertugas di bagian Costumer Service, hari kemudian penulis dijelaskan mengenai cara kerja dibagian Costumer Service, misalnya melayani nasabah yang melakukan transaksi perbankan, pembukaan rekening baru (Rekening Britama, Rekening Simpedes, Dan Tabungan Haji/ONH) baik rekening perorangan (pribadi) ataupun rekening non perorangan (LSM, Sekolah, Instansi, Koperasi, dan lain sebagainya). Setelah dianggap mampu, barulah penulis dipercayakan untuk mulai melayani nasabah yang ingin menggunakan jasa perbankan dengan berbagai macam fasilitas. Selama bekerja, penulis selalu dipantau langsung oleh pegawai tetap di BRI tempat penulis melakukan kerja praktek.
1.4  Metode Pengumpulan Data

Adapun metode-metode yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data yaitu dengan cara :

1.    Survey
Melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dari bagian Costumer Service PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

2.    Interview
Melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung dengan pegawai Costumer Service ataupun pihak-pihak terkait lainnya untuk mendapatkan informasi berupa data-data yang berkaitan dengan tugas yang diberikan.

3.    Field Research
Mencari literatur yang berhubungan dengan topik laporan seperti buku-buku perpustakaan, atau dokumen-dokumen lain bahkan referensi dari internet sebagai bahan acuan atau tinjauan agar mendapatkan data dan informasi yang diperlukan untuk melengkapi data-data dalam menganalisa dan menyusun laporan.



1.5  Sistematika Pelaporan Kerja Praktek

Untuk memudahkan pembahasan dalam laporan ini, maka digambarkan secara umum dari tiap-tiap bab sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan kerja praktek, sistem pelaksanaan kerja praktek, metode pengumpulan data, sistematika pelaporan kerja praktek.

BAB. II RUANG LINGKUP PERMASALAHAN
Bab ini memberikan informasi umum tentang Sejarah BRI, Visi dan Misi BRI, Struktur Organisasi BRI Cabang Raha, Struktur Organisasi Kantor Pusat BRI, Divisi Teknologi Sistem Informasi BRI, Pengembangan Sistem Aplikasi, Implementasi dan Support Sistem, Operational Infrastruktur & Security, Sejarah Teknologi Informasi BRI, Pengembangan Teknologi Informasi, Tempat dan Kedudukan BRI, Bentuk dan Badan Hukum BRI, Kantor Cabang BRI, Produk BRI, Database, Tujuan Database.

BAB III. KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK
Bab ini memaparkan mengenai jadwal kerja praktek, cara/teknis kerja praktek, data kerja praktek.


BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN MASALAH
Bab ini menjelaskan tentang Pengembangan Aplikasi Head Office (PAH), SAP R/3 Overview, SAP Modules, Logistic, Financials, Human Resources, BRI – SAP R/3 Human Resources, Tahapan Pengembangan, Dukungan Teknologi dan Infrastruktur (DTI), Problem Background, Problem, Requiretment, Data Kerja Praktek, Network Diagram dan Konfigurasi, Problems and Requiretment Form, Context Diagram-External Entity-DFD Level 1, Functional Decomposition-DFD Level 2-ERD, DFD Logical, Pseudocode, Elementary Process Description, Input dan Output, Dokumentasi Aplikasi BRI, BRI Application, Web Banking Application

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan yang didapatkan selama pelaksanaan kerja praktek. Selain itu dalam bab ini juga berisi saran.



BAB II
RUANG LINGKUP PERMASALAHAN

2.1 Sejarah BRI

Pada awalnya PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah.

PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.

Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang(Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.

2.1.1 Visi dan Misi BRI
1. Visi BRI :
-    Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
2. Misi BRI :
-    Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.


2.1.2 Struktur Organisasi BRI Cabang Raha

Berdasarkan Facs KW BRI Makassar No : B.401/KW-XIII/SDM/02/07 tanggal 08 Februari 2007, PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Raha memiliki  struktur organisasi yang terdiri dari :

-          1(satu) orang Pemimpin Cabang (Pinca)
-          1 (satu) orang Asisten Manager Operasional (AMO)
-          1 (satu) orang Supervicer Penunjang Bisnis
-          1 (satu) orang Supervicer Pelayanan Kas
-          1 (satu) orang Account Officier Komersial
-          1 (satu) orang Account Officier Program
-          2 (dua) orang Account Officier Konsumer
-          1 (satu) orang Administrasi Kredit Komersial
-          2 (dua) orang Administrasi Konsumer
-          1 (satu) orang Sekretaris dan SDM
-          1 (satu) orang Sekretaris dan Logistic
-          1 (satu) orang IT Maintenance
-          4 (empat) orang Teller Tunai
-          1 (satu) orang Teller OB
-          1 (satu) orang Payment Point
-          2 (dua) orang Costummer Service (CS)
-          1 (satu) orang Administrasi Dana Jasa (Adm. DJS)
-          2 (dua) orang Penilik
-          1 (satu) orang Petugas Administrasi Unit (PAU)
-          1 (satu) orang TKK (Pembantu PAU)
-          2 (dua) orang Pegawai Cadangan.
-          4 (empat) orang Satpam
-          2 (dua) orang Sopir
-          2 (dua) orang Pramubakti

2.1.3 Struktur Organisasi Kantor Pusat BRI

STAFF
1.      Teller(Receptionist bank).
Petugas ini menangani pelayanan langsung kepada nasabah seperti penyetoran dan pengambilan uang dari rekening, pembukaan dan penutupan rekening, dan administrasi peminjaman ataupun pembayaran hutang.
2.      Deskman
Petugas ini menangani komplain ataupun masukan dari nasabah. Petugas ini harus memiliki hati yang kuat untuk menahan amarah, dan bersedia mendahulukan senyum dibandingkan perasaan dan emosinya.
3.      Tim Survey
Petugas ini mensurvey nasabah yang ingin meminjam uang. Survey meliputi keadaan rumah, dan keterangan pekerjaan.
4.      Teknisi mesin
Petugas ini bertanggung jawab atas kelancaran alat-alat yang digunakan oleh bank.
5.      Satpam
Satpam bertanggung jawab atas keamanan di sekitar kantor bank, mulai dari parkir, kenyamanan pelanggan dan keamanan gedung bank
6.      Mantri
Petugas ini menangani analisis kredit bagi peminjaman uang di bank


http://am-maulidina.blogspot.com/

           
Gambar 2.2 Struktur Organisasi BRI Kantor Pusat

2.2 Divisi Teknologi Sistem Informasi BRI


Divisi teknologi dan Sistem Informasi (TSI) adalah divisi yang bertugas mengembangkan dan mengelola teknologi sistem informasi di BRI dengan fungsi dan peran sebagai ‘business enabler’ yang berdaya guna (efektif), berhasil guna (efisien), mengacu pada Perencanaan dan Strategi pengembangan TSI BRI jangka panjang yang telah ditetapkan oleh direksi BRI selaku Komite Pengarah Kebijaksanaan dan Manajemen TSI di BRI

Divisi ini dibagi dalam 3 bidang yaitu, bidang Pengembangan Sistem Aplikasi, bidang Implementasi & Support System dan bidang Operasional, Infrastuktur & Security serta Perencanaan Strategis.

Dengan jumlah personil 160 orang dan didukung piranti teknologi tinggi, divisi ini harus menangani semua aktivitas di BRI baik dikantor pusat maupun berbagai permasalahan di daerah. Berikut penjelasan mengenai masing masing bidang.

2.2.1        Pengembangan Sistem Aplikasi

Bidang ini terbagi kedalam 4 group yaitu, pengembangan aplikasi Core Banking (PAC), Banking Delivery (PAB), Head Office (PAH) dan Aplikasi Khusus (PAK). Dengan tugas pokok, mengembangkan dan memelihara sistem aplikasi Core Banking System, Banking Delivery System, Management Support System dan Special System secara menyeluruh dan terpadu dengan mengacu pada IT master Plan yang telah ditetapkan.


Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab :
-          Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan sistem aplikasi Core Banking System yang comprehensive dan integrated meliputi Loans System, Deposit System, Trade Finance System, Customer Information File (CIF), General Ledger (GL) & Accounting System, Branch Delivery System (BDS), Syariah Banking System dan Web Base System.

-          Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan sistem aplikasi Banking Delivery System meliputi ATM System, Debit Card, Credit Card, Point of Sales (POS), KIOSK, Home Banking (Internet Banking), Call Center (Phone Bangking), Mobile Bangking, SOPP, Integration/Payment Point (Jastel,PLN) Customer Remote Terminal/Interface to 3rd party, Middleware, Electronic Banking (E-Banking) guna mendukung ‘produk delivery’ bagi nasabah dalam rangka mengantisipasi persaingan dalam retail bangking business yang sangat kompetitif

-          Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan sistem aplikasi Managemen Support System yang meliputi Human Resources Management System, Fixed Asset Information System, Financial Information System, Executive Information System, Customer Relationship Management, Risk Management (Lose event Database), Office Automation (Web/Home Page, Internet, Email, Workflow/Nota dinas) yang akurat (reliable), dapat dipercaya (valid), tepat waktu (timely), guna mendukung analisa bisnis setiap level management di BRI

-          Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan sistem aplikasi Special System yang meliputi Data Warehouse (Risk Management Reporting, Business Reporting, Financial Reporting, Bank Consolidation Reporting dan Regulatory Reporting/LBU), Micro System (STU Development), Treasury System (OPICS, Dow Jones, Reuter’s PIPU, Custodian), Internasional System (SWIFT, Nostro), RTGS (Development and Support for Integration with Branch/Head Office to/ from Bank Indonesia, Electronic Clearing/SKEJ, Bulog, Aplikasi integrasi dengan perusahaan anak (Asuransi, DPLK), Siskohat, Electronic Data Interchange (EDI), dan aplikasi yang bersifat khusus.

-          Menjamin agar sistem aplikasi  yang dikembangkan bisa diimplementasikan secara handal, flexible, auditable serta mampu mengakomodasikan kebutuhan setiap unit bisnis dan support bisnis

2.2.2        Implementasi dan Support System

Dibagi dalam 1 group dan 3 bagian yaitu, group Pengendalian Mutu System (PMS), bagian Sentra Layanan Gangguan (SLG), Implementation System Core Banking (ISC), Implementation System Non Core Banking (ISN). Dengan tugas Pokok, Mengelola dan memelihara Operation Procedure, Quality Assurance Sistem Aplikasi, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan Pilot Implementation, Rollout Implementation sistem aplikasi, mengelola operasional Response Center dan melakukan koordinasi dengan fungsi TSI diwilayah secara efektif, mengacu pada Operation Level Agreement (OLA) dan service level agreement (SLA) yang telah disepakati dengan unit bisnis.


Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab :
-          Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi pengembangan Operation Procedure dan System Control yang menyatu (integrated) dengan sistem aplikasi software, sehingga menciptakan operation procedure dan system control yang efisien bagi penggunanya dilapangan.

-          Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi proses Quality Assurance sistem aplikasi software yang dikembangkan besera operation procedure-nya.

-          Menjamin kualitas sistem aplikasi dan operation procedure yang dikembangkan bisa diimplementasikan secara handal, flexible, auditable serta mampu mengakomodasi kebutuhan setiap unit kerja BRI.

-          Mengelola pelaksanaan Pilot Implementation dan Rollout Implementation sistem aplikasi yang meliputi Core Banking System, Banking Delivery System, Management Support System dan Special System secara disiplin dan ketat terutama yang berkaitan dengan waktu, training, biaya dan kualitas dari pelaksanaannya.

-          Mengelola serta menjamin kualitas service management yang meliputi fungsi Response Center (help desk) dengan baik sesuai dengan service level agreement yang telah disepakati dengan unit bisnis

2.2.3        Operasional, Infrastuktur & Security

Terbagi  3 bagian yaitu, Operasional dan Sentra Data (OSD), Dukungan Teknik dan Infrastruktur (DTI), dan Pengelola System Security (PSS).

Dengan tugas pokok, Mengelola operasional sentra data BRI, infrastruktur dan jaringan komunikasi, security management TSI BRI, mengacu pada operation service level agreement (OLA) dan service level agreement (SLA) yang telah ditetapkan antara Divisi TSI dengan Unit Kerja terkait.

Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab :
-          Mengelola serta menjamin kualitas operasional Core Banking System (Host Compter), Banking Delivery System, Management Support System serta Special System berjalan dengan baik, sesuai dengan operational level agreement (OLA) yang telah disepakati antara Divisi TSI dengan Unit Kerja terkait.

-          Mengelola dan menyediakan layanan pengolahan data atau informasi (Dataware house) untuk keperluan unit kerja lainnya (Kanpus, Kanwil, Kanca, Kancapem, Kantor Unit, Kanins, Pusdik, Sendik dsb.)

-          Mengelola dan menjamin operasi jaringan komunikasi data BRI diseluruh unit kerja BRI (Cabang, BRI unit, Kanwil, dan Kanpus) berjalan dengan baik sesuai dengan (OLA) yang telah disepakati antara Divisi TSI dengan Unit kerja terkait.

-          Mengelola security management pada aplikasi Core Banking System, Banking Delivery Sistem, Management Support System, Special System dan infrastruktur TSI (jaringan komunikasi ) serta sistem komputer BRI

-          Mengelola dan menjamin kualitas Dissaster Recovery Center berjalan dengan baik guna meningkatkan kontinuitas operasional Bank.

-          Menjamin agar kualitas operasional TSI disetiap unit usaha (Kanca, Kancapem, Kantor Unit) berjalan dengan baik sesuati dengan operation level agreement (OLA) yang telah disepakati antara divisi TSI dengan Unit kerja terkait.


2.3 Sejarah Teknologi Informasi BRI

1976    Penggunaan mesin pembukaan di BRI dimulai sejak tiga dasawarsa silam. Kantor Cabang (Kanca) BRI menggunakan hardware (H/W) Oliveti, Borrough dan BCS, sedangkan untuk konsolidasi data di Kantor Pusat (Kanpus) dan Kantor Wilayah (Kanwil) menggunakan mainframe IBM untuk aplikasi neraca.

1985    Pada periode ini operasional Kanca BRI dengan aplikasi induk OLBS menggunakan perangkat keras Wang dan Philips. Untuk aplikasi konsolidasi data di Kanpus dan Kanwil disamping neraca juga dilengkapi dengan RAK, Gaji yang menggunakan PC serta PKK dengan H/W Philips.

1986    Tahapan ini ditandai dengan pindahnya kantor pusat BRI dari Veteran ke Jl. Sudirman. Digedung baru ini, BRI melengkapi sarana perkantorannya dengan LAN antar semua divisi dan bagiannya. Perangkat jaringannya masih berupa router dan switch yang seiring waktu dengan bertambahnya nasabah dan transaksi di BRI mengalami beberapa kali perubahan dan peningkatan sistem.

1987    Kantor BRI unit yang semula melakukan pencatatan secara manual kini mulai dikomputerisasikan dengan menggunakan Sistem Teller Unit (STU).

1989    Ditandai dengan maraknya penggunaan open system, BRI menggunakan SCO Unix sebagai sistem operasi dimana aplikasi induk OLSIB dengan H/W PC-base berjalan. Sedangkan untuk konsolidasi data di Kanpus dan Kanwil digunakan MSIB dengan H/W Hewlett Packard.
Sejak saat ini, dalam rangka pelayanan di Kanca muncul beragam aplikasi yang dapat dikategorikan non core banking system dan terkoneksi (interface) dengan core baking system (OLSIB). Aplikasi non core tersebut mulai dari Artomail, Tapsun hingga CepeBRI yang menggunakan PC.

1994    Aplikasi management support system seperti SDM/LOG yang menggunakan PC mulai dikembangkan.

1995    Automated Teller Machine (ATM), Transaksi Antar Cabang (TAC) dan Siskohat adalah aplikasi-aplikasi utnuk operasional Kanca dengan H/W ON/2 mulai dipergunakan

1996    Dimulainya era VSAT (Very Small Aparture Terminal), atau satelite. BRI yang bermitra dengan PT CSM, selaku penyedia jasa satelite semakin giat membangun infrastrukturnya. Mulanya VSAT dipasang pada 7 kantor wilayah. Pada waktu itu hubungan antar kantor cabang dan kantor wilayah masih dilakukan dengan cara manual.
VSAT membuat proses tranfer data berlangsung sangat cepat. Setiap perubahan dapat dimonitor dengan cepat, begitu juga dengan perubahan tentang pola kebutuhan dan permintaan nasabah BRI dapat dipenuhi dengan baik. Penggunaan VSAT ikut memacu pertumbuhan ATM yang dimiliki BRI.

1997    Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, pada era ini BRI membuat suatu blueprint penerapan TI di BRI yang dikenal dengan BRI IT plan. Dan setahun kemudian mengimplementasikannya. Seleksi software dilakukan pada tahun 1999 dengan tindak lanjut pengembangan Silverlake Integrated Banking System (SIBS) yang kemudian dikenal dengan BRINets yang menggunakan H/W IBM AS/400

2001    Konektivitas antar semua bagian, cabang dan unit di Indonesia dan luar negeri adalah visi yang dicanangkan pada era centralized ini. Hal ini merupakan tantangan bagi BRI yang memiliki kurang lebih 4000 unit kerja yang beberapa diantaranya tersebar dibeberapa pulau dan lokasi terpencil diIndonesia.
Dari sisi aplikasi sendiri, pengembangan tetap dilakukan baik dari sisi core banking seperti transaksi perbankan, mapupun non core banking seperti keperluan perkantoran dan penanganan sumberdaya manusia di BRI.

2.3.1 Pengembangan Teknologi Informasi

 

Pada tahun 2002 telah dilakukan kegiatan berupa dukungan kemudahan sistem dan prosedur dalam pelayanan fasilitas jasa perbankan seseuai dengan perkembangan teknologi yang centralized dan mengacu kepada peraturan yang berlaku dilingkungan perbankan serta memberikan solusi terbaik terhadap permasalahan operasional. Support yang diberikan telah dan akan selalu mendukung kelancaran bisnis dengan tetap mengeliminir risiko yang mungkin timbul.


Selanjutnya untuk lebih mendukung bisnis BRI dan sejalan dengan perkembangan teknologi, kegiatan back office Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu secara bertahap akan dialihkan ke sentra-sentra operasi sehingga Kanca/Kancapem lebih fokus kepada kegiatan bisnis

Penutupan tahun 2002 memberi makna khusus pada BRI. Dengan pemanfaatan 25.583 komputer diseluruh jaringan kerjanya, maka dalam hal penggunaan komputer, BRI merupakan institusi perbankan terbesar di Indonesia dan nomor 3 di ASEAN plus Hongkong. Untuk mengantisipasi tantangan-tantangana di masa mendatang, baik dalama bidang bisnis maupun bidang teknologi informasi, BRI telah mengelompokkan arsitektur teknologi informasinya kedalam core banking system, baking delivery system, dan management support system, Secara ringkas, kemajuan yang dicapai oleh BRI pada tahun 2002 adalah sebagai berikut :

Pertama, pengembangan dan implementasi New Core Banking System. Melanjutkan kegiatan tahun sebelumnya, pada tahun 2002 BRI melakukan migrasi dari core banking system yang lama (OLSIB, Tabungan Pensiun) ke BRINETS. Hasilnya, per 31 Desember 2002, total unit kerja BRI yang tekag terintegrasi ke BRINETS mencapai 454 buah. Jumlah tersebut meliputi Kantor Pusat, Kantor Cabang Khusus, dan Kantor Cabang sebanyak 240 unit kerja; KCP sebanyak 99 unit kerja, dan BRI Unit sebanyak 115 unit kerja. Dari jumlah BRI Unit tersebut, 22 diantaranya merupakan unit kerja BRINETS dengan berbasis web (internet)

Dengan diimplementasikannya BRINETS diKantor Pusat (dalam hal ini Desk AO dan Divisi Internasional) berarti new core banking system tersebut telah terintegrasi dengan aplikasi Bank Indonesia untuk pengiriman uang rupiah antar bank, RTGS (Real Time Gross Settlement), dan aplikasi untuk pengiriman financial message, S.W.I.F.T (Sociate Worldwide Interbank Financial Telecommunication)

Secara teknis, integrasi ini membuat semua unit kerja BRINETS bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kedua aplikasi tersebut. Pengintegrasian sistem-sistem lain yang dikembangkan ditahun 2002 meliputi sentralisasi sistem kliring elektronik, sistem informasi manajemen logistik, human resources information system, OPICS, datawarehouse, dan SIMLOG, HRIS, ON/2 (untuk ATM).

Dalam hal perbankan syariah, saat ini dikembangkan sistem aplikasi yang terpisah dari BRINETS. Aplikasi ini mempunyai karakteristik bisa on-line antar unit kerja syariah dan bisa on-line dengan unit kerja BRINETS.

Kedua pengembangan Banking Delivery System.  Untuk memperluas jangkauan pelayanan kepada nasabah, BRI mengembangkan dua jenis sistem pelayanan (banking delivery system) yaitu conventional outlet yang berupa kantor cabang, kantor cabang pembantu dan BRI Unit, sert e-outlet yang berupa ATM, phone banking, internet banking, dan point of sales. Keunggulan conventional outlet adalah bahwa semua sistem perbankan telah terintegrasi dalam BRINETS. Pelayanan kepada nasabah dilakukan secara real time on line dimana nasabah dapat melakukan transaksi penarikan dan penyetoran diseluruh unit kerja BRI. Jenis produk yang dilayani secara real time online ini antara lain meliputi giro, tabungan, pinjaman serta pengiriman uang, baik dalam rupiah maupun valas.

Dalam hal e-outlet, sampai dengan 31 Desember 2002, BRI telah mengoperasikan 582 unit ATM BRI yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. BRI juga melakukan aliansi dengan bank-bank lain dalam bentuk ATM Link (yang melibatkan bank-bank milik negara) dan ATM Bersama (yang melibatkan 32 bank swasta lain). Aliansi strategis ini membuat BRI siap melayani nasabah di 6100 unit shared-ATM selama 24 jam sehari nonstop.

Bentuk lain dalam menjawab tuntutan nasabah atas kemudahan dan kualitas pelayanan adalah diaplikasikannya layanan phone banking yang disebut Call BRI. Layanan phone bank ini antara lain meliputi : Informasi Saldo, mutasi rekening, transfer, pembayaran tagihan Telkom, serta informasi semua produk dan jasa BRI.

Ketiga, penyempurnaan Sistem Informasi Manajemen. Pada tahun 2002 BRI tengah mengembangkan sistem informasi yang baru. Secara lengkap, sistem informasi manajemen yang dikembangkan yaitu : data warehouse, financial information system, risk management information system, market risk dan credit risk (credit risk rating dan early warning system); sistem informasi manajemen logistik; serta sistem informasi internal audit (SIIA).

Keempat, Penyempurnaan Datacom Network. BRI telah melakukan reassesment jaringan infrastruktur yang ada saat ini untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja. Pada tahun 2002 telah dilakukan upgrade backbone jaringan di Kantor Pusat yang selanjutnya diikuti dengan upgrade jaringan peningkatan bandwidth. Selain itu sistem komunikasi VSAT dann frame relay  yang ada diganti dengan VSAT broadband.

Kelima, Pengembangan Disaaster Recovery Center (DRC). Untuk menjamin keamanan data dan kelangsungan pelayanan kepada nasabah, BRI tengah membangun DRC untuk Host dan Network Communication

Keenam, Penyeragaman System Development Life Cycle (SDLC). Pada tahun 2002, BRI melakukan penyeragaman pada semua proyek aplikasi baru. Setelah dilakukan review pada existing methodology, yang selanjutnya dilakukan perancangan SDLC yang baru akan diterapkan pada tahun 2003.

2.4 Tempat dan Kedudukan BRI

BRI Cabang Raha bertempat di Jl. Letnan Jenderal S. Sukowati No. 33 Raha 93612. Bank BRI ini merupakan kantor cabang penunjang yang berkedudukan  di bawah kantor BRI pusat yang beralamat di Jl. Letnan Jenderal Sudirman No. 44 – 46 Jakarta 10210.

2.4.1 Bentuk dan Badan Hukum BRI

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah.

2.4.2 Kantor Cabang BRI

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. adalah sebuah perusahaan perbankan yang sangat besar dan memiliki banyak Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Unit di berbagai kota di Indonesia. contohnya di kawasan sulawesi, begitu banyak terdapat Kantor Cabang (Kanca) BRI di sana, diantaranya:
  1. Kanca Bantaeng
  2. Kanca Barru
  3. Kanca Bau-bau
  4. Kanca Bulukumba
  5. Kanca Enrekang
  6. Kanca Jeneponto
  7. Kanca Kendari
  8. Kanca Kolaka
  9. Kanca Majene
  10. Kanca Makassar A. Yani
  11. Kanca Makassar Somba Opu
  12. Kanca Mamuju
  13. Kanca Maros
  14. Kanca Polewali
  15. Kanca Palopo
  16. Kanca Panakukang
  17. Kanca Pangkep
  18. Kanca Pare - Pare
  19. Kanca Pinrang
  20. Kanca Raha
  21. Kanca Sengkang
  22. Kanca Sidrap
  23. Kanca Sinjai
  24. Kanca Sungguminasa
  25. Kanca Takalar
  26. Kanca Watampone
  27. Kanca Watansoppeng

2.4.3 Produk BRI

Produk Jasa dan Layanan :

- Simpanan :
1. Deposito   =  Depobri Rupiah, Depobri Valas, Depobri On Call (DOC),SertiBRI
2. Giro          =  GiroBRI Rupiah, GiroBRI Valas
3. Tabungan  =  BriTama, SIMPEDES, Tabungan Haji, BRI Prioritas, Britama Dollar   


- Pinjaman :
  1. Mikro        =  Kupedes
  2. Retail        =  Kredit Agunan Kas, Kredit Express, Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Modal Kerja Ekspor, Kredit Modal Kerja Impor, Kredit Modal Kerja Konstruksi, BRI Guna, Bank Garansi, Kredit  Waralaba, Kredit SPBU, Kredit Resi Gudang, Kredit Talangan BBM, Kredit Modal Kerja Konstruksi - BO I
3. Menengah =  Agribisnis, Bisnis Umum
  4. Program    =  KPEN-RP, KPR & KPRS Bersubsidi, Kredit Ketahanan Pangan dan Energi
5. KURBRI

- Jasa :
  1. Jasa Bisnis          =   Bank Garansi, Kliring, ATM, Remittance, SKBDN
2. Jasa Keuangan   =   Bill Payment, CEPEBRI, INKASO, Penerimaan Setoran, Transaksi Online, Transfer dan LLG
  3. Jasa Lain            =   Setoran Pajak, Dana Orang Tua Asuh, Western Union, Denda Tilang, Zakat dan Infaq, Layanan Ekspor, Layanan Impor
4. Kelembagaan     =   Cash Management, Ekspor-Impor, Salary Crediting, SPP Online, Cash Management BRI
  5. E-Banking          =   ATM BRI, SMS Banking BRI, Phone Banking BRI
  6. Treasury             =   Foreign Exchange, Money Market, Fixed Income Securities (FIS), Derivative dan Structured Treasury Product
  7. International

- Produk Konsumer :
  1. Kartu Kredit
  2. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)           =   Syarat dan Ketentuan KPR, Simulasi
  3. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)     =   Product Knowladge, Simulasi
  4. Kredit Multi Guna (KMG)                    =   Syarat dan Keuntungan KMG, Simulasi
  5. Kios

- Investment Banking :
  1. DPLK
  2. ORI
  3. Reksadana
  4. Produk Jasa Investment


2.5 Database

Database atau basis data dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah lemari arsip dan bertugas untuk mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal seperti memberi sampul atau map pada kumpulan arsip yang akan disimpan, menentukan kelompok/jenis arsip, memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap sampul/map, lalu menempatkan arsip-arsip tersebut dengan urutan tertentu di dalam lemari. Mengapa hal-hal tersebut dilakukan? Agar pada suatu saat nanti, sewaktu kita bermaksud untuk mencari dan mengambil kembali arsip dapat melakukannya dengan cepat dan mudah.

Database atau basis data terdiri atas 2 kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasi.

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
  1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sekian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
  2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
  3. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

2.5.1 Tujuan Database

Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut :
1.    Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada kita menyimpan data secara manual (non elektronis) atau secara elektronis tetapi tidak dalam bentuk penerapan basis data, misalnya dalam bentuk dokumen teks biasa.

2.    Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Karena keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam sebuah basis data, maka redundansi (pengulangan) pasti akan selalu ada. Banyaknya redundansi ini tentu akan memperbesar ruang penyimpanan yang harus disediakan. Dengan basis data, efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redundansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.

3.    Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan atau batasan tipe data, domain data, keunikan data, dan sebagainya yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidak akuratan pemasukan/penyimpanan data.

4.    Ketersediaan (Availability)
Di sisi lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang disebar di banyak lokasi geofrafis. Misalnya, data nasabah sebuah bank dipisah-pisah dan disimpan di lokasi yang sesuai dengan keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan computer, data yang berada di suatu lokasi/cabang dapat diakses oleh lokasi/cabang lain.

5.    Kelengkapan
Lengkap atau tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah basis data bersifat relative (baik dalam kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu). Bila seorang pemakai sudah menganggap bahwa data yang dipelihara sudah lengkap, maka pemakai yang lain belum tentu berpendapat sama. Untuk mengakomodasi kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada suatu tabel.

6.    Keamanan (Security)
Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data bersama objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.

7.    Kebersamaan Pemakai (Sharability)
Pemakai basis data sering kali tidak terbatas pada satu pemakai saja, satu lokasi saja, satu sistem/aplikasi saja. Misalnya, data pegawai dalam basis data kepegawaian dapat digunakan oleh banyak pemakai. Basis data yang dikelola oleh sistem/aplikasi yang mendukung lingkungan multi-user akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti inkosistensi data atau kondisi deadlock.

8.    Penerapan Database
Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam suatu organisasi/perusahaan biasanya digunakan untuk menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi yang dewasa ini sudah menjadi keharusan demi meningkatkan efisiensi, daya saing, keakuratan, kecepatan, operasional organisasi/perusahaan. Basis data merupakan salah satu komponen utama dalam setiap informasi. Tidak ada sistem informasi yang bisa dibuat tanpa adanya basis data.

Secara teknis/nyata, bidang-bidang fungsional yang telah umum memanfaatkan basis data demi efisiensi, akurasi, dan kecepatan operasi antara lain :

  1. Kepegawaian
Untuk berbagai perusahaan yang memiliki banyak pegawai.

  1. Pergudangan
Untuk perusahaan manufaktur, grosir, apotik, dan lain-lain.
  1. Akuntansi
Untuk berbagai perusahaan.

  1. Reservasi
Untuk hotel, pesawat, kereta api, dan lain-lain.

  1. Layanan Pelanggan
Untuk perusahaan yang berhubungan dengan banyak pelanggan (bank, konsultan, dan lain-lain).


BAB III
KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK

3.1 Jadwal Kerja Praktek

Selama melakukan kerja praktek, penulis ditempatkan di Costumer Service  PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Raha yang bertempat di jalan Letnan Jenderal S. Sukowati No. 33 Raha. Kerja praktek dimulai pukul 07:30 wita – 16:30 wita selama 1 bulan yaitu mulai tangggal 14 Juli 2008 - 14 Agustus 2008.

3.2 Cara atau Teknis Kerja Praktek

Cara/metode yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek adalah metode deskripsi, yang mana penulis berusaha untuk menggambarkan kenyataan yang terjadi di BRI Cabang Raha yang beralamat di Jl. Letnan Jenderal S. Sukowati Raha,  yaitu :
1.        Survey
Melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dari bagian Costumer Service
2.        Interviev
Melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung dengan pegawai Costumer Service dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mendapatkan informasi berupa data-data yang berkaitan dengan tugas yang diberikan.
3.        Field Research
Mencari literatur yang berhubungan dengan topik laporan seperti buku-buku perpustakaan, atau dokumen-dokumen lain atau bahkan referensi dari internet sebagai bahan acuan atau tinjauan agar mendapatkan data dan informasi yang diperlukan untuk melengkapi data-data dalam menganalisa dan menyusun laporan.

Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini yaitu untuk mengetahui peranan dan arsitektur teknologi informasi maka pada pelaksanaan kerja praktek ini sebelumnya perlu didapatkan gambaran global tentang peranan teknologi informasi. Kemudian disusul dengan observasi pada bidang terkait secara lebih detail


 No
Lingkup kerja
Deskripsi
Lokasi
1
Gambaran umum PT BRI
-  Sejarah dan perkembangan BRI
-  Manajemen perbankan
Divisi Teknologi Sistem Informasi (TSI)
2
Peranan TI di BRI
- Sejarah dan  Perkembangan
- Tugas serta wewengan dari divisi    Teknologi Sistem Informasi
3
Operasional Infrastuktur, dan Security
-  Observasi terhadap Data Center, perangkat jaringan, dan perangkat pendukung lainnya.
Bagian Dukungan Teknik dan Infrastruktur (DTI)
4
Dukungan Teknik dan Infrastruktur
-  Aktivitas kegiatan di DTI
-  Konfigurasi dan dokumentasi pada infrastruktur
5
Pengembangan Aplikasi
-  Perkembangan aplikasi dari core banking dan non core banking
Bagian Pengembangan Aplikasi Head Office (PAH)
6
Pengembangan Aplikasi Head Office
-   Aktivitas kegiatan di PAH
-   Software package dari SAP
-  Conceptual Design dan Blueprint dari sistem informasi di BRI



Demikian kerangka proposal LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK ANALISIS DAN ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. yang dapat penulis sampaikan.Semoga bermanfaat, Di tujukan untuk tugas matkul METODE PENELITIAN.

thank to :

      http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=29701
      http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/345/jbptunikompp-gdl-sittizuhal-17236-1-laporan-.docx

0 komentar on LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK ANALISIS DAN ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. :

Post a Comment and Don't Spam!