PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja
Praktek
Di Indonesia banyak terdapat perusahaan yang bergerak
dibidang jasa atau pelayanan baik milik swasta maupun milik pemeritah (BUMN).
Salah satu contoh perusahaan milik pemeritah (BUMN) yang bergerak dibidang jasa
perbankan adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. atau yang biasa kita kenal dengan nama
BRI.
Industri perbankan adalah
salah satu industri dimana teknologi informasi memegang peranan yang sangat
penting. Dibutuhkan sistem informasi yang aman, cepat, kuat dalam pemrosesan
data ukuran besar dan stabil dalam pengoperasiannya. Disamping harus mengikuti
perkembangan teknologi, perbankan harus mampu mensinergikannya dengan kebutuhan
dan permintaan dari pelanggan jasa perbankan sebagai bagian strategi bisnis
dalam skala luas. Hal inilah yang memberikan nilai lebih peran teknologi
informasi bagi industri perbankan.
Bank Rakyat Indonesia
(BRI) merupakan bank tertua yang memiliki unit kerja, jumlah nasabah dan
penggunaan komputer terbesar di Indonesia. BRI juga memperoleh berbagai
penghargaan sebagai bank terbaik, BUMN, merk terbaik dan berbagai penghargaan
lain baik dari tingkat nasional maupun internasional. Penghargaan e-company
award menunjukkan bukti bahwa BRI telah berhasil menerapkan teknologi informasi
dengan baik.
Di BRI ini terdapat banyak bagian-bagian disetiap bidang
kerjanya, salah satu diantaranya yaitu bagian Layanan Pelanggan/Nasabah atau Costumer Service yang bertugas untuk membantu nasabah yang ingin menggunakan jasa perbankan seperti
membuat nomor rekening baru, membuat atau mengganti ATM, membuat dan
mengesahkan kwitansi atau cek, dan lain-lain. Bagian Costumer
Service ini berperan penting dalam pengelolaan dan
pengembangan BRI karena sangat mendukung proses bisnis yang terintegrasi dari beberapa aplikasi
yang ada di BRI Cabang Raha.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja
Praktek
Maksud dan tujuan
dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah :
1.
Untuk
memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktek Program Strata I Jurusan
Teknik Informatika pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas
Komputer Indonesia.
2.
Untuk mengetahui peranan teknologi informasi sebagai fungsi strategis dalam
mendukung strategi bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. dalam
kerangka desain dan konseptual.
3.
Untuk mengetahui arsitektur dan implementasi teknologi informasi secara
praktis pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
4.
Mendapat pengalaman kerja praktek pada salah satu bank
terbesar dan terbaik di Indonesia dalam rangka transfer budaya dan pengetahuan
dunia kerja.
1.3 Sistem Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja Praktek dilaksanakan di PT. BankRakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Raha yang beralamat di Jalan Letnan
Jenderal S. Sukowati No. 33 Raha. Kerja praktek dilaksanakan mulai pukul 07:30
wita – 16:30 wita selama 1 bulan yaitu mulai tangggal 14 Juli 2008 sampai dengan
tanggal 14 Agustus 2008.
Beberapa hari diminggu pertama penulis
hanya mengamati kerja para pegawai
yang bertugas di bagian Costumer Service, hari kemudian penulis dijelaskan mengenai cara kerja dibagian Costumer Service, misalnya melayani nasabah yang melakukan transaksi perbankan,
pembukaan rekening baru (Rekening Britama, Rekening Simpedes, Dan Tabungan
Haji/ONH) baik rekening perorangan (pribadi) ataupun rekening non perorangan
(LSM, Sekolah, Instansi, Koperasi, dan lain sebagainya). Setelah dianggap
mampu, barulah penulis dipercayakan untuk mulai melayani nasabah yang ingin menggunakan jasa perbankan dengan
berbagai macam fasilitas. Selama bekerja, penulis selalu dipantau langsung oleh pegawai tetap di BRI tempat penulis melakukan kerja praktek.
1.4
Metode Pengumpulan Data
Adapun metode-metode yang digunakan oleh penulis untuk
mengumpulkan data yaitu dengan cara :
1. Survey
Melakukan pengamatan
langsung ke lapangan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dari bagian Costumer
Service PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
2. Interview
Melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung dengan pegawai Costumer Service ataupun pihak-pihak terkait lainnya
untuk mendapatkan informasi berupa data-data yang berkaitan dengan tugas yang
diberikan.
3.
Field Research
Mencari
literatur yang berhubungan dengan topik laporan seperti buku-buku perpustakaan,
atau dokumen-dokumen lain bahkan referensi dari internet sebagai bahan acuan
atau tinjauan agar mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan untuk melengkapi data-data
dalam menganalisa dan menyusun
laporan.
1.5 Sistematika Pelaporan
Kerja Praktek
Untuk memudahkan pembahasan dalam laporan
ini, maka digambarkan secara umum dari tiap-tiap bab sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang kerja
praktek, maksud dan tujuan kerja praktek, sistem pelaksanaan kerja praktek, metode pengumpulan
data, sistematika pelaporan kerja praktek.
BAB. II RUANG LINGKUP
PERMASALAHAN
Bab ini memberikan
informasi umum tentang Sejarah BRI, Visi dan Misi BRI, Struktur Organisasi BRI Cabang Raha, Struktur Organisasi Kantor
Pusat BRI, Divisi Teknologi Sistem Informasi BRI, Pengembangan Sistem Aplikasi,
Implementasi dan Support Sistem, Operational Infrastruktur & Security,
Sejarah Teknologi Informasi BRI, Pengembangan Teknologi Informasi, Tempat dan
Kedudukan BRI, Bentuk dan Badan Hukum BRI, Kantor Cabang BRI, Produk BRI,
Database, Tujuan Database.
BAB III. KEGIATAN SELAMA
KERJA PRAKTEK
Bab ini memaparkan
mengenai jadwal kerja praktek, cara/teknis kerja
praktek, data kerja praktek.
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN MASALAH
Bab ini menjelaskan tentang
Pengembangan Aplikasi Head Office (PAH), SAP R/3 Overview, SAP Modules,
Logistic, Financials, Human Resources, BRI – SAP R/3 Human Resources, Tahapan
Pengembangan, Dukungan Teknologi dan Infrastruktur (DTI), Problem Background,
Problem, Requiretment, Data Kerja Praktek, Network Diagram dan Konfigurasi,
Problems and Requiretment Form, Context Diagram-External Entity-DFD Level 1,
Functional Decomposition-DFD Level 2-ERD, DFD Logical, Pseudocode, Elementary
Process Description, Input dan Output, Dokumentasi Aplikasi BRI, BRI
Application, Web Banking Application
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan
bab terakhir yang berisi kesimpulan yang didapatkan selama pelaksanaan kerja praktek.
Selain itu dalam bab ini juga berisi saran.
BAB II
RUANG LINGKUP PERMASALAHAN
2.1 Sejarah BRI
Pada awalnya PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. didirikan di Purwokerto,
Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der
Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum
Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember
1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1
tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama
di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada
tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai
aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama
menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41
tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan
peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM).
Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN
diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan
Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17
tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.
Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks
BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang
Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang
Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia
sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor
Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan
Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun
1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan
No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI
berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih
100% ditangan Pemerintah.
PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895
didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten,
yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil.
Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994
sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun
1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466
milyar.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin
pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang
berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah,
12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang(Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang
Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1
Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193
P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
2.1.1 Visi dan Misi BRI
1. Visi BRI :
- Menjadi bank
komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
2. Misi BRI :
- Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik
dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk
menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
2.1.2 Struktur Organisasi BRI Cabang Raha
Berdasarkan Facs KW BRI Makassar No :
B.401/KW-XIII/SDM/02/07 tanggal 08 Februari 2007, PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Raha memiliki struktur organisasi yang terdiri dari :
-
1(satu) orang Pemimpin Cabang (Pinca)
-
1 (satu) orang Asisten Manager
Operasional (AMO)
-
1 (satu) orang Supervicer Penunjang Bisnis
-
1 (satu)
orang Supervicer Pelayanan Kas
-
1 (satu) orang Account Officier
Komersial
-
1 (satu)
orang Account Officier Program
-
2 (dua) orang
Account Officier Konsumer
-
1 (satu)
orang Administrasi Kredit Komersial
-
2 (dua) orang
Administrasi Konsumer
-
1 (satu)
orang Sekretaris dan SDM
-
1 (satu)
orang Sekretaris dan Logistic
-
1 (satu)
orang IT Maintenance
-
4 (empat)
orang Teller Tunai
-
1 (satu)
orang Teller OB
-
1 (satu)
orang Payment Point
-
2 (dua) orang
Costummer Service (CS)
-
1 (satu) orang
Administrasi Dana Jasa (Adm. DJS)
-
2 (dua) orang Penilik
-
1 (satu) orang Petugas Administrasi Unit (PAU)
-
1 (satu) orang TKK (Pembantu PAU)
-
2 (dua) orang Pegawai Cadangan.
-
4 (empat)
orang Satpam
-
2 (dua) orang
Sopir
-
2 (dua) orang
Pramubakti
2.1.3 Struktur
Organisasi Kantor Pusat BRI
STAFF
1.
Teller(Receptionist bank).
Petugas ini menangani pelayanan langsung kepada nasabah seperti penyetoran
dan pengambilan uang dari rekening, pembukaan dan penutupan rekening, dan
administrasi peminjaman ataupun pembayaran hutang.
2. Deskman
Petugas ini menangani komplain ataupun masukan dari nasabah. Petugas ini
harus memiliki hati yang kuat untuk menahan amarah, dan bersedia mendahulukan
senyum dibandingkan perasaan dan emosinya.
3. Tim Survey
Petugas ini mensurvey nasabah yang ingin meminjam uang. Survey meliputi
keadaan rumah, dan keterangan pekerjaan.
4. Teknisi mesin
Petugas ini bertanggung jawab atas kelancaran alat-alat yang digunakan oleh
bank.
5. Satpam
Satpam bertanggung jawab atas keamanan di sekitar kantor bank, mulai dari parkir,
kenyamanan pelanggan dan keamanan gedung bank
6. Mantri
Petugas ini menangani analisis kredit bagi peminjaman uang di bank
Gambar
2.2 Struktur Organisasi BRI Kantor Pusat
2.2 Divisi Teknologi
Sistem Informasi BRI
Divisi teknologi dan Sistem Informasi (TSI) adalah
divisi yang bertugas mengembangkan dan mengelola teknologi sistem informasi di
BRI dengan fungsi dan peran sebagai ‘business enabler’ yang berdaya guna
(efektif), berhasil guna (efisien), mengacu pada Perencanaan dan
Strategi pengembangan TSI BRI jangka panjang yang telah ditetapkan oleh direksi
BRI selaku Komite Pengarah Kebijaksanaan dan Manajemen TSI di BRI
Divisi ini dibagi dalam 3 bidang yaitu, bidang
Pengembangan Sistem Aplikasi, bidang Implementasi & Support System
dan bidang Operasional, Infrastuktur & Security serta Perencanaan
Strategis.
Dengan jumlah personil 160 orang dan didukung piranti
teknologi tinggi, divisi ini harus menangani semua aktivitas di BRI baik
dikantor pusat maupun berbagai permasalahan di daerah. Berikut penjelasan
mengenai masing masing bidang.
2.2.1
Pengembangan Sistem Aplikasi
Bidang ini terbagi kedalam 4 group yaitu,
pengembangan aplikasi Core Banking (PAC), Banking Delivery (PAB),
Head Office (PAH) dan Aplikasi Khusus (PAK). Dengan tugas pokok,
mengembangkan dan memelihara sistem aplikasi Core Banking System, Banking
Delivery System, Management Support System dan Special System
secara menyeluruh dan terpadu dengan mengacu pada IT master Plan yang
telah ditetapkan.
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab :
-
Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi
pengembangan sistem aplikasi Core Banking System yang comprehensive
dan integrated meliputi Loans System, Deposit System, Trade
Finance System, Customer Information File (CIF), General Ledger (GL) &
Accounting System, Branch Delivery System (BDS), Syariah Banking System dan
Web Base System.
-
Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi
pengembangan sistem aplikasi Banking Delivery System meliputi ATM
System, Debit Card, Credit Card, Point of Sales (POS), KIOSK, Home Banking
(Internet Banking), Call Center (Phone Bangking), Mobile Bangking, SOPP,
Integration/Payment Point (Jastel,PLN) Customer Remote Terminal/Interface to
3rd party, Middleware, Electronic Banking (E-Banking) guna mendukung ‘produk
delivery’ bagi nasabah dalam rangka mengantisipasi persaingan dalam retail
bangking business yang sangat kompetitif
-
Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi
pengembangan sistem aplikasi Managemen Support System yang meliputi Human
Resources Management System, Fixed Asset Information System, Financial
Information System, Executive Information System, Customer Relationship
Management, Risk Management (Lose event Database), Office Automation (Web/Home
Page, Internet, Email, Workflow/Nota dinas) yang akurat (reliable),
dapat dipercaya (valid), tepat waktu (timely), guna mendukung
analisa bisnis setiap level management di BRI
-
Merencanakan, mengorganisasikan serta mengawasi
pengembangan sistem aplikasi Special System yang meliputi Data
Warehouse (Risk Management Reporting, Business Reporting, Financial
Reporting, Bank Consolidation Reporting dan Regulatory Reporting/LBU),
Micro System (STU Development), Treasury System (OPICS, Dow Jones,
Reuter’s PIPU, Custodian), Internasional System (SWIFT, Nostro), RTGS
(Development and Support for Integration with Branch/Head Office to/ from Bank
Indonesia, Electronic Clearing/SKEJ, Bulog, Aplikasi integrasi dengan
perusahaan anak (Asuransi, DPLK), Siskohat, Electronic Data Interchange
(EDI), dan aplikasi yang bersifat khusus.
-
Menjamin agar sistem aplikasi yang
dikembangkan bisa diimplementasikan secara handal, flexible, auditable serta
mampu mengakomodasikan kebutuhan setiap unit bisnis dan support bisnis
2.2.2
Implementasi dan Support System
Dibagi dalam 1 group dan 3 bagian
yaitu, group Pengendalian Mutu System (PMS), bagian Sentra Layanan Gangguan
(SLG), Implementation System Core Banking (ISC), Implementation
System Non Core Banking (ISN). Dengan tugas Pokok, Mengelola dan memelihara
Operation Procedure, Quality Assurance Sistem Aplikasi, melaksanakan dan
mengawasi pelaksanaan Pilot Implementation, Rollout Implementation sistem
aplikasi, mengelola operasional Response Center dan melakukan koordinasi
dengan fungsi TSI diwilayah secara efektif, mengacu pada Operation Level
Agreement (OLA) dan service level agreement (SLA) yang telah
disepakati dengan unit bisnis.
Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab :
-
Merencanakan, mengorganisasikan
serta mengawasi pengembangan Operation Procedure dan System Control
yang menyatu (integrated) dengan sistem aplikasi software,
sehingga menciptakan operation procedure dan system control yang
efisien bagi penggunanya dilapangan.
-
Merencanakan, mengorganisasikan
serta mengawasi proses Quality Assurance sistem aplikasi software
yang dikembangkan besera operation procedure-nya.
-
Menjamin kualitas sistem
aplikasi dan operation procedure yang dikembangkan bisa
diimplementasikan secara handal, flexible, auditable serta mampu
mengakomodasi kebutuhan setiap unit kerja BRI.
-
Mengelola pelaksanaan Pilot
Implementation dan Rollout Implementation sistem aplikasi yang
meliputi Core Banking System, Banking Delivery System, Management
Support System dan Special System secara disiplin dan ketat terutama
yang berkaitan dengan waktu, training, biaya dan kualitas dari pelaksanaannya.
-
Mengelola serta menjamin
kualitas service management yang meliputi fungsi Response Center
(help desk) dengan baik sesuai dengan service level agreement yang
telah disepakati dengan unit bisnis
2.2.3
Operasional, Infrastuktur & Security
Terbagi 3 bagian yaitu, Operasional dan Sentra
Data (OSD), Dukungan Teknik dan Infrastruktur (DTI), dan Pengelola System
Security (PSS).
Dengan tugas pokok, Mengelola operasional sentra data
BRI, infrastruktur dan jaringan komunikasi, security management TSI BRI,
mengacu pada operation service level agreement (OLA) dan service
level agreement (SLA) yang telah ditetapkan antara Divisi TSI dengan Unit
Kerja terkait.
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab :
-
Mengelola serta menjamin
kualitas operasional Core Banking System (Host Compter), Banking
Delivery System, Management Support System serta Special System
berjalan dengan baik, sesuai dengan operational level agreement (OLA)
yang telah disepakati antara Divisi TSI dengan Unit Kerja terkait.
-
Mengelola dan menyediakan
layanan pengolahan data atau informasi (Dataware house) untuk keperluan
unit kerja lainnya (Kanpus, Kanwil, Kanca, Kancapem, Kantor Unit, Kanins,
Pusdik, Sendik dsb.)
-
Mengelola dan menjamin operasi
jaringan komunikasi data BRI diseluruh unit kerja BRI (Cabang, BRI unit,
Kanwil, dan Kanpus) berjalan dengan baik sesuai dengan (OLA) yang telah
disepakati antara Divisi TSI dengan Unit kerja terkait.
-
Mengelola security management
pada aplikasi Core Banking System, Banking Delivery Sistem, Management
Support System, Special System dan infrastruktur TSI (jaringan komunikasi )
serta sistem komputer BRI
-
Mengelola dan menjamin kualitas
Dissaster Recovery Center berjalan dengan baik guna meningkatkan
kontinuitas operasional Bank.
-
Menjamin agar kualitas
operasional TSI disetiap unit usaha (Kanca, Kancapem, Kantor Unit) berjalan
dengan baik sesuati dengan operation level agreement (OLA) yang telah
disepakati antara divisi TSI dengan Unit kerja terkait.
2.3 Sejarah Teknologi Informasi BRI
1976 Penggunaan mesin pembukaan di BRI dimulai
sejak tiga dasawarsa silam. Kantor Cabang (Kanca) BRI menggunakan hardware
(H/W) Oliveti, Borrough dan BCS, sedangkan untuk konsolidasi data
di Kantor Pusat (Kanpus) dan Kantor Wilayah (Kanwil) menggunakan mainframe IBM
untuk aplikasi neraca.
1985 Pada
periode ini operasional Kanca BRI dengan aplikasi induk OLBS menggunakan
perangkat keras Wang dan Philips. Untuk aplikasi konsolidasi data di Kanpus dan
Kanwil disamping neraca juga dilengkapi dengan RAK, Gaji yang menggunakan PC
serta PKK dengan H/W Philips.
1986 Tahapan ini ditandai dengan pindahnya kantor pusat BRI dari Veteran
ke Jl. Sudirman. Digedung baru ini, BRI melengkapi sarana perkantorannya dengan
LAN antar semua divisi dan bagiannya. Perangkat jaringannya masih berupa router
dan switch yang seiring waktu dengan bertambahnya nasabah dan transaksi di BRI
mengalami beberapa kali perubahan dan peningkatan sistem.
1987 Kantor BRI unit yang semula melakukan pencatatan secara manual kini
mulai dikomputerisasikan dengan menggunakan Sistem Teller Unit (STU).
1989 Ditandai dengan maraknya penggunaan open system, BRI
menggunakan SCO Unix sebagai sistem operasi dimana aplikasi induk OLSIB dengan
H/W PC-base berjalan. Sedangkan untuk konsolidasi data di Kanpus dan Kanwil
digunakan MSIB dengan H/W Hewlett Packard.
Sejak saat ini, dalam rangka pelayanan di Kanca muncul
beragam aplikasi yang dapat dikategorikan non core banking system dan
terkoneksi (interface) dengan core baking system (OLSIB). Aplikasi non
core tersebut mulai dari Artomail, Tapsun hingga CepeBRI yang menggunakan
PC.
1994 Aplikasi management support system seperti SDM/LOG yang
menggunakan PC mulai dikembangkan.
1995 Automated Teller Machine (ATM),
Transaksi Antar Cabang (TAC) dan Siskohat adalah aplikasi-aplikasi utnuk
operasional Kanca dengan H/W ON/2 mulai dipergunakan
1996 Dimulainya era VSAT (Very Small Aparture Terminal), atau satelite.
BRI yang bermitra dengan PT CSM, selaku penyedia jasa satelite semakin giat
membangun infrastrukturnya. Mulanya VSAT dipasang pada 7 kantor wilayah. Pada
waktu itu hubungan antar kantor cabang dan kantor wilayah masih dilakukan
dengan cara manual.
VSAT membuat proses tranfer data berlangsung sangat
cepat. Setiap perubahan dapat dimonitor dengan cepat, begitu juga dengan
perubahan tentang pola kebutuhan dan permintaan nasabah BRI dapat dipenuhi
dengan baik. Penggunaan VSAT ikut memacu pertumbuhan ATM yang dimiliki BRI.
1997 Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, pada era ini BRI
membuat suatu blueprint penerapan TI di BRI yang dikenal dengan
BRI IT plan. Dan setahun kemudian mengimplementasikannya. Seleksi software
dilakukan pada tahun 1999 dengan tindak lanjut pengembangan Silverlake
Integrated Banking System (SIBS) yang kemudian dikenal dengan BRINets yang
menggunakan H/W IBM AS/400
2001 Konektivitas antar semua bagian, cabang dan unit di Indonesia dan
luar negeri adalah visi yang dicanangkan pada era centralized ini. Hal
ini merupakan tantangan bagi BRI yang memiliki kurang lebih 4000 unit kerja
yang beberapa diantaranya tersebar dibeberapa pulau dan lokasi terpencil
diIndonesia.
Dari sisi aplikasi sendiri, pengembangan tetap dilakukan
baik dari sisi core banking seperti transaksi perbankan, mapupun non
core banking seperti keperluan perkantoran dan penanganan sumberdaya
manusia di BRI.
2.3.1 Pengembangan
Teknologi Informasi
Pada tahun 2002 telah dilakukan
kegiatan berupa dukungan kemudahan sistem dan prosedur dalam pelayanan
fasilitas jasa perbankan seseuai dengan perkembangan teknologi yang centralized
dan mengacu kepada peraturan yang berlaku dilingkungan perbankan serta
memberikan solusi terbaik terhadap permasalahan operasional. Support yang
diberikan telah dan akan selalu mendukung kelancaran bisnis dengan tetap
mengeliminir risiko yang mungkin timbul.
Selanjutnya untuk lebih mendukung bisnis BRI dan sejalan
dengan perkembangan teknologi, kegiatan back office Kantor Cabang/Kantor
Cabang Pembantu secara bertahap akan dialihkan ke sentra-sentra operasi
sehingga Kanca/Kancapem lebih fokus kepada kegiatan bisnis
Penutupan tahun 2002 memberi makna khusus pada BRI.
Dengan pemanfaatan 25.583 komputer diseluruh jaringan kerjanya, maka dalam hal
penggunaan komputer, BRI merupakan institusi perbankan terbesar di Indonesia
dan nomor 3 di ASEAN plus Hongkong. Untuk mengantisipasi tantangan-tantangana
di masa mendatang, baik dalama bidang bisnis maupun bidang teknologi informasi,
BRI telah mengelompokkan arsitektur teknologi informasinya kedalam core
banking system, baking delivery system, dan management support system, Secara
ringkas, kemajuan yang dicapai oleh BRI pada tahun 2002 adalah sebagai berikut
:
Pertama, pengembangan dan implementasi New Core Banking
System. Melanjutkan kegiatan tahun sebelumnya, pada tahun 2002 BRI melakukan
migrasi dari core banking system yang lama (OLSIB, Tabungan Pensiun) ke
BRINETS. Hasilnya, per 31 Desember 2002, total unit kerja BRI yang tekag
terintegrasi ke BRINETS mencapai 454 buah. Jumlah tersebut meliputi Kantor
Pusat, Kantor Cabang Khusus, dan Kantor Cabang sebanyak 240 unit kerja; KCP
sebanyak 99 unit kerja, dan BRI Unit sebanyak 115 unit kerja. Dari jumlah BRI
Unit tersebut, 22 diantaranya merupakan unit kerja BRINETS dengan berbasis web
(internet)
Dengan diimplementasikannya BRINETS diKantor Pusat
(dalam hal ini Desk AO dan Divisi Internasional) berarti new core banking
system tersebut telah terintegrasi dengan aplikasi Bank Indonesia untuk
pengiriman uang rupiah antar bank, RTGS (Real Time Gross Settlement),
dan aplikasi untuk pengiriman financial message, S.W.I.F.T (Sociate
Worldwide Interbank Financial Telecommunication)
Secara teknis, integrasi ini membuat semua unit kerja
BRINETS bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kedua aplikasi
tersebut. Pengintegrasian sistem-sistem lain yang dikembangkan ditahun 2002
meliputi sentralisasi sistem kliring elektronik, sistem informasi manajemen
logistik, human resources information system, OPICS, datawarehouse, dan
SIMLOG, HRIS, ON/2 (untuk ATM).
Dalam hal perbankan syariah, saat ini dikembangkan
sistem aplikasi yang terpisah dari BRINETS. Aplikasi ini mempunyai
karakteristik bisa on-line antar unit kerja syariah dan bisa on-line
dengan unit kerja BRINETS.
Kedua pengembangan Banking Delivery System. Untuk
memperluas jangkauan pelayanan kepada nasabah, BRI mengembangkan dua jenis
sistem pelayanan (banking delivery system) yaitu conventional outlet yang
berupa kantor cabang, kantor cabang pembantu dan BRI Unit, sert e-outlet yang
berupa ATM, phone banking, internet banking, dan point of sales.
Keunggulan conventional outlet adalah bahwa semua sistem perbankan telah
terintegrasi dalam BRINETS. Pelayanan kepada nasabah dilakukan secara real
time on line dimana nasabah dapat melakukan transaksi penarikan dan penyetoran
diseluruh unit kerja BRI. Jenis produk yang dilayani secara real time online
ini antara lain meliputi giro, tabungan, pinjaman serta pengiriman uang,
baik dalam rupiah maupun valas.
Dalam hal e-outlet, sampai dengan 31 Desember
2002, BRI telah mengoperasikan 582 unit ATM BRI yang tersebar diseluruh wilayah
Indonesia. BRI juga melakukan aliansi dengan bank-bank lain dalam bentuk ATM
Link (yang melibatkan bank-bank milik negara) dan ATM Bersama (yang melibatkan
32 bank swasta lain). Aliansi strategis ini membuat BRI siap melayani nasabah
di 6100 unit shared-ATM selama 24 jam sehari nonstop.
Bentuk lain dalam menjawab tuntutan nasabah atas
kemudahan dan kualitas pelayanan adalah diaplikasikannya layanan phone
banking yang disebut Call BRI. Layanan phone bank ini antara
lain meliputi : Informasi Saldo, mutasi rekening, transfer, pembayaran tagihan
Telkom, serta informasi semua produk dan jasa BRI.
Ketiga, penyempurnaan Sistem Informasi Manajemen. Pada
tahun 2002 BRI tengah mengembangkan sistem informasi yang baru. Secara lengkap,
sistem informasi manajemen yang dikembangkan yaitu : data warehouse,
financial information system, risk management information system, market risk dan
credit risk (credit risk rating dan early warning system); sistem informasi
manajemen logistik; serta sistem informasi internal audit (SIIA).
Keempat, Penyempurnaan Datacom Network. BRI telah
melakukan reassesment jaringan infrastruktur yang ada saat ini untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja. Pada tahun 2002 telah dilakukan upgrade
backbone jaringan di Kantor Pusat yang selanjutnya diikuti dengan upgrade
jaringan peningkatan bandwidth. Selain itu sistem komunikasi VSAT dann frame
relay yang ada diganti dengan VSAT broadband.
Kelima, Pengembangan Disaaster Recovery Center (DRC).
Untuk menjamin keamanan data dan kelangsungan pelayanan kepada nasabah, BRI
tengah membangun DRC untuk Host dan Network Communication
Keenam, Penyeragaman System Development Life Cycle
(SDLC). Pada tahun 2002, BRI melakukan penyeragaman pada semua proyek
aplikasi baru. Setelah dilakukan review pada existing methodology, yang
selanjutnya dilakukan perancangan SDLC yang baru akan diterapkan pada tahun
2003.
2.4 Tempat
dan Kedudukan BRI
BRI Cabang Raha bertempat di Jl.
Letnan Jenderal S. Sukowati No. 33 Raha 93612. Bank BRI ini
merupakan kantor cabang penunjang yang berkedudukan di bawah kantor BRI pusat yang beralamat di
Jl. Letnan Jenderal Sudirman No. 44 – 46 Jakarta 10210.
2.4.1 Bentuk dan Badan Hukum BRI
Sejak 1
Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan
Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah.
2.4.2
Kantor Cabang BRI
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. adalah sebuah
perusahaan perbankan yang sangat besar dan memiliki banyak Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Unit di berbagai kota di
Indonesia. contohnya di kawasan sulawesi, begitu banyak terdapat Kantor Cabang
(Kanca) BRI di sana, diantaranya:
- Kanca Bantaeng
- Kanca Barru
- Kanca Bau-bau
- Kanca Bulukumba
- Kanca Enrekang
- Kanca Jeneponto
- Kanca Kendari
- Kanca Kolaka
- Kanca Majene
- Kanca Makassar A. Yani
- Kanca Makassar Somba Opu
- Kanca Mamuju
- Kanca Maros
- Kanca Polewali
- Kanca Palopo
- Kanca Panakukang
- Kanca Pangkep
- Kanca Pare - Pare
- Kanca Pinrang
- Kanca Raha
- Kanca Sengkang
- Kanca Sidrap
- Kanca Sinjai
- Kanca Sungguminasa
- Kanca Takalar
- Kanca Watampone
- Kanca Watansoppeng
2.4.3
Produk BRI
Produk Jasa dan Layanan :
- Simpanan :
1.
Deposito = Depobri Rupiah, Depobri Valas, Depobri On Call (DOC),SertiBRI
2. Giro = GiroBRI Rupiah,
GiroBRI Valas
3. Tabungan = BriTama,
SIMPEDES, Tabungan Haji, BRI Prioritas, Britama Dollar
- Pinjaman :
1. Mikro = Kupedes
2. Retail = Kredit Agunan Kas, Kredit Express, Kredit
Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Modal Kerja Ekspor, Kredit Modal Kerja Impor,
Kredit Modal Kerja Konstruksi, BRI Guna, Bank Garansi, Kredit Waralaba, Kredit SPBU, Kredit Resi Gudang, Kredit
Talangan BBM, Kredit Modal Kerja Konstruksi - BO I
3. Menengah = Agribisnis,
Bisnis Umum
4. Program = KPEN-RP, KPR & KPRS Bersubsidi, Kredit Ketahanan
Pangan dan Energi
5. KURBRI
- Jasa :
1. Jasa Bisnis = Bank
Garansi, Kliring, ATM, Remittance, SKBDN
2. Jasa
Keuangan = Bill Payment, CEPEBRI, INKASO, Penerimaan Setoran, Transaksi Online,
Transfer dan LLG
3. Jasa Lain = Setoran Pajak, Dana Orang Tua Asuh, Western Union,
Denda Tilang, Zakat dan Infaq, Layanan Ekspor, Layanan Impor
4.
Kelembagaan = Cash Management, Ekspor-Impor, Salary Crediting, SPP Online, Cash
Management BRI
5. E-Banking = ATM
BRI, SMS Banking BRI, Phone Banking BRI
6. Treasury = Foreign Exchange, Money Market, Fixed Income
Securities (FIS), Derivative dan Structured Treasury Product
7. International
- Produk Konsumer :
1. Kartu Kredit
2. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) = Syarat
dan Ketentuan KPR, Simulasi
3. Kredit Kendaraan Bermotor
(KKB) = Product Knowladge, Simulasi
4. Kredit Multi Guna (KMG) = Syarat dan Keuntungan KMG, Simulasi
5. Kios
- Investment Banking :
1. DPLK
2. ORI
3. Reksadana
4. Produk Jasa Investment
2.5
Database
Database atau basis data dapat dibayangkan sebagai
sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah lemari arsip dan bertugas untuk
mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal seperti
memberi sampul atau map pada kumpulan arsip yang akan disimpan, menentukan
kelompok/jenis arsip, memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik
pada setiap sampul/map, lalu menempatkan arsip-arsip tersebut dengan urutan
tertentu di dalam lemari. Mengapa hal-hal tersebut dilakukan? Agar pada suatu
saat nanti, sewaktu kita bermaksud untuk mencari dan mengambil kembali arsip
dapat melakukannya dengan cepat dan mudah.
Database atau basis data terdiri atas 2 kata, yaitu
basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang,
tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia
nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli,
pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang
direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasi.
Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang
seperti :
- Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasi sekian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan
cepat dan mudah.
- Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak
perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
- Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronis.
2.5.1 Tujuan Database
Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan
untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut :
1.
Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat
menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau
menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada kita
menyimpan data secara manual (non elektronis) atau secara elektronis tetapi
tidak dalam bentuk penerapan basis data, misalnya dalam bentuk dokumen teks
biasa.
2.
Efisiensi Ruang Penyimpanan
(Space)
Karena keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam
sebuah basis data, maka redundansi (pengulangan) pasti akan selalu ada.
Banyaknya redundansi ini tentu akan memperbesar ruang penyimpanan yang harus
disediakan. Dengan basis data, efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang
penyimpanan dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah
redundansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat
relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.
3.
Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar
data bersama dengan penerapan aturan atau batasan tipe data, domain data,
keunikan data, dan sebagainya yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah
basis data, sangat berguna untuk menekan ketidak akuratan pemasukan/penyimpanan
data.
4.
Ketersediaan (Availability)
Di sisi lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah
basis data dapat memiliki data yang disebar di banyak lokasi geofrafis.
Misalnya, data nasabah sebuah bank dipisah-pisah dan disimpan di lokasi yang
sesuai dengan keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan
computer, data yang berada di suatu lokasi/cabang dapat diakses oleh
lokasi/cabang lain.
5.
Kelengkapan
Lengkap atau tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah
basis data bersifat relative (baik dalam kebutuhan pemakai maupun terhadap
waktu). Bila seorang pemakai sudah menganggap bahwa data yang dipelihara sudah
lengkap, maka pemakai yang lain belum tentu berpendapat sama. Untuk
mengakomodasi kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya
dapat menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan
struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau
dengan penambahan field-field baru pada suatu tabel.
6.
Keamanan (Security)
Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis
data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi
untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan
ketat. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa (pemakai) yang boleh
menggunakan basis data bersama objek-objek di dalamnya dan menentukan
jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.
7.
Kebersamaan Pemakai
(Sharability)
Pemakai basis data sering kali tidak terbatas pada satu
pemakai saja, satu lokasi saja, satu sistem/aplikasi saja. Misalnya, data
pegawai dalam basis data kepegawaian dapat digunakan oleh banyak pemakai. Basis
data yang dikelola oleh sistem/aplikasi yang mendukung lingkungan multi-user akan
dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari terhadap
munculnya persoalan baru seperti inkosistensi data atau kondisi deadlock.
8.
Penerapan Database
Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer
dalam suatu organisasi/perusahaan biasanya digunakan untuk menjalankan fungsi
pengelolaan sistem informasi yang dewasa ini sudah menjadi keharusan demi
meningkatkan efisiensi, daya saing, keakuratan, kecepatan, operasional
organisasi/perusahaan. Basis data merupakan salah satu komponen utama dalam
setiap informasi. Tidak ada sistem informasi yang bisa dibuat tanpa adanya
basis data.
Secara teknis/nyata, bidang-bidang fungsional yang telah umum
memanfaatkan basis data demi efisiensi, akurasi, dan kecepatan operasi antara
lain :
- Kepegawaian
Untuk berbagai perusahaan yang memiliki banyak pegawai.
- Pergudangan
Untuk perusahaan manufaktur, grosir, apotik, dan lain-lain.
- Akuntansi
Untuk berbagai perusahaan.
- Reservasi
Untuk hotel, pesawat, kereta api, dan lain-lain.
- Layanan Pelanggan
Untuk perusahaan yang berhubungan dengan banyak pelanggan (bank,
konsultan, dan lain-lain).
BAB III
KEGIATAN SELAMA KERJA
PRAKTEK
3.1 Jadwal Kerja Praktek
Selama melakukan kerja praktek, penulis ditempatkan di Costumer Service PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Raha yang bertempat
di jalan Letnan Jenderal S. Sukowati No. 33 Raha. Kerja praktek dimulai pukul
07:30 wita – 16:30 wita selama 1 bulan yaitu mulai tangggal 14 Juli 2008 - 14
Agustus 2008.
3.2 Cara atau Teknis Kerja Praktek
Cara/metode yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek
adalah metode deskripsi, yang mana penulis berusaha untuk menggambarkan
kenyataan yang terjadi di BRI Cabang
Raha yang beralamat di Jl. Letnan Jenderal S. Sukowati Raha, yaitu :
1.
Survey
Melakukan pengamatan
langsung ke lapangan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dari bagian Costumer
Service
2.
Interviev
Melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung dengan pegawai Costumer Service
dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mendapatkan informasi berupa data-data yang
berkaitan dengan tugas yang diberikan.
3.
Field Research
Mencari
literatur yang berhubungan dengan topik laporan seperti buku-buku perpustakaan,
atau dokumen-dokumen lain atau bahkan referensi dari internet sebagai bahan
acuan atau tinjauan agar mendapatkan data dan informasi
yang diperlukan untuk melengkapi
data-data dalam menganalisa dan
menyusun laporan.
Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan kerja praktek
ini yaitu untuk mengetahui peranan dan arsitektur teknologi informasi maka pada
pelaksanaan kerja praktek ini sebelumnya perlu didapatkan gambaran global
tentang peranan teknologi informasi. Kemudian disusul dengan observasi pada
bidang terkait secara lebih detail
No
|
Lingkup kerja
|
Deskripsi
|
Lokasi
|
1
|
Gambaran umum PT BRI
|
- Sejarah dan perkembangan BRI
- Manajemen perbankan
|
Divisi Teknologi Sistem Informasi (TSI)
|
2
|
Peranan TI di BRI
|
- Sejarah dan Perkembangan
- Tugas serta wewengan
dari divisi Teknologi Sistem
Informasi
|
|
3
|
Operasional Infrastuktur, dan Security
|
- Observasi terhadap Data Center, perangkat jaringan,
dan perangkat pendukung lainnya.
|
Bagian Dukungan Teknik dan Infrastruktur (DTI)
|
4
|
Dukungan Teknik dan Infrastruktur
|
- Aktivitas kegiatan di DTI
- Konfigurasi dan dokumentasi pada infrastruktur
|
|
5
|
Pengembangan Aplikasi
|
- Perkembangan aplikasi dari core banking dan non
core banking
|
Bagian Pengembangan Aplikasi Head Office (PAH)
|
6
|
Pengembangan Aplikasi Head Office
|
-
Aktivitas kegiatan di
PAH
-
Software package dari
SAP
- Conceptual Design dan Blueprint dari sistem
informasi di BRI
|
Demikian kerangka proposal LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK ANALISIS DAN ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. yang dapat penulis sampaikan.Semoga bermanfaat, Di tujukan untuk tugas matkul METODE PENELITIAN.
thank to :
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=29701
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=29701
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/345/jbptunikompp-gdl-sittizuhal-17236-1-laporan-.docx
0 komentar on LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK ANALISIS DAN ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. :
Post a Comment and Don't Spam!